Kamis, 22 Desember 2016

Sungguh, menikmati.

Sudah lama rasanya tak merasakan hal seperti ini, semenjak dipatahkannya (lagi) hatiku rasanya kelu.   Sepertinya akan sulit membuatnya membaik, patah hati yang dia buat adalah yang terberat. Tapi rupanya pikirku salah, pertama kali berjumpa dia mampu membuatku terpana. Dia begitu rupawan, tutur katanya lembut dan belum lagi penampilannya sungguh menarik hati.

Sungguh menyenangkan memiliki perasaan seperti ini lagi, jatuh hati bukan perkara mudah bagi orang yang baru saja patah hati. Patah hati membuatku tak mudah mempercayai hal-hal mengenai cinta, terlebih aku jatuh hati pada orang yang belum lama ku kenal. Bahkan sesungguhnya aku tak mengenalnya dengan baik. Aku hanya berkesempatan menemuinya dua kali, kali pertama kita saling berjabat tangan dan bertukar senyum sambil menyebutkan nama masing-masing. Kali kedua aku berkesempatan menikmati secangkir kopi dan saling bercerita tentang diri masing-masing.

Ach.. mungkin ini terlalu cepat jika kusebut jatuh hati, tapi entahlah semenjak pertemuan itu aku tak mampu melupakan senyumnya. Kepalaku selalu saja menghadirkan cuplikan dirinya yang tengah mengecap secangkir kopi dihandapanku. Oh sungguh, bolehkan aku sebut ini gejala jatuh cinta?

Tapi tunggu.. rasanya tidak mungkin secepat ini, mungkin ini hanyalah rasa kagum saja..
baiklah, aku akui mengangumi sosoknya, dan jujur saja aku jatuh hati pada pribadinya yang hangat dan pemikirannya yang dewasa. Mungkin karna sudah lama tidak menemui orang-orang yang dewasa dalam pemikiran.

Jadi, terserah hatiku saja menamai ini sebagai jatuh cinta atau apa. Tapi aku sungguh menikmatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar