Senin, 18 Juli 2016

Ketika Senja Tak Lagi Membuatku Jatuh Cinta.

Selama ini, aku cenderung menyukai senja. Senja yang tampak bersedih dan menyimpan luka. Bagiku kesedihan itu terlihat lebih seksi. Aku selalu jatuh cinta pada sosok senja.
Seseorang yang cenderung memandang sesuatu dengan tatapan kosong. Seketika pikirannya terbang melayang entah kemana, mungkin pada hal-hal yang membuatnya bersedih. Seseorang yang nampak seperti senja selalu membuatku penasaran dibuatnya, bersamanya aku ingin selalu berada disampingnya berbagi kesedihan. Menikmati sore dengan penuh luka dengan secangkir kopi dan sepotong senja.

...

Tapi, ternyata ada sosok lain yang mampuh merebut hatiku. Dia seperti mentari pagi yang berhasil menarikku dari segala kesedihanku. Dia adalah matahari pagi di musim panas, mampu mencairkan hatiku yang beku. Bersamanya lah aku ingin berlari mengejar kembali semua mimpi yang sempat kutinggalkan. Bersamanya aku ingin berjalan ditepi pantai, menikmati pagi dan berkejaran bersama ombak. Bersamanya aku ingin selalu merasa bahagia, melupakan segala kesedihan di dalam dada.


You are the sun In my summertime
 You're melting down my frozen heart 
And you are the breeze as sweet as cherries
 You're the good story that can be told from the seventh sky Refrain
 You're the song of my life Beautiful melody
 You're the cloud in my sky you are my honey bee
 Here we are, we've come this far Bad storm can't blow our love apart 
Sitting here in summer sun Cherrish the love that we share Hope time would never go

Tidak ada komentar:

Posting Komentar